Minggu, 01 November 2009

Exclusive Interview With The Professor

BOLD TYPE : WebStyler
ITALIC TYPE : The Professor

———————-

Bisakah anda berbicara sedikit mengenai latar belakang anda?
Ya, nama saya Grayson Boucher, saya besar di Oregon. Saya kenal dengan bola basket pertama kali dari ayah saya. Pada waktu saya berumur 3 tahun, dia membelikan saya “Larry Bird Basketball Hoop”, dan sejak saat itu saya langsung jatuh cinta terhadap basketball. Saya bermain basket semasa saya sekolah, di SMA, Junior College, dan pada saat saya berumur 19 tahun, saya masuk tim AND1, dan bermain streetball sampai saat ini, keliling dunia dengan tim AND1 tersebut. Saya juga pernah bermain di International Basketbal League dan PBA. Tetapi hati saya saat ini kayaknya lebih ke streetball, daripada bermain di luar negeri (overseas). Saya menikmati hidup saya dengan streetball saat ini.

Bagaimana anda mendapat “AKA” anda tersebut?
Saya mendapatkan nickname tersebut dari Duke Tango, MC nya tim AND1. Dia bilang bahwa saya terlihat “sering mengajarkan” orang ketika bermain basket, seperti mendidik mereka.

Waktu anda kecil dulu, anda itu seperti apa?
Saya hanya orang biasa, pemalu, tidak ada yang spesial. Saya jarang jalan-jalan keluar rumah, hanya bermain basket di depan rumah saja.

Pada umur berapa anda mulai bermain basket?
Umur 3 tahun, ketika dibelikan ayah saya “Larry Bird Basketball Hoop” tersebut.

Siapa pemain basket favorit anda?
Michael Jordan. Tapi saya pernah suka Iverson, karena ukuran badannya juga tidak begitu tinggi, tapi ya sekarang biasa saja.

Bagaimana hubungan antara anda dengan tim AND1 sekarang ini? Apakah anda masih tergabung di dalam nya?
Sejujurnya saya juga kurang tahu, karena mereka sudah cukup lama tidak mengadakan tur streetball. Dan saat ini saya sedang bersiap-siap untuk bergabung dengan “BALL UP TOUR”, bersama dengan Bone, dan kita akan memulai tur nya sebentar lagi.

Kita tahu, bahwa anda bukan hanya seorang streetballer yang hebat, tetapi anda juga seorang pemain basket konvensional yang sangat baik juga. Apakah anda pernah ditawari untuk bermain di NBA?
Belum pernah.

Jadi apa yang paling anda suka sebenarnya? Lapangan streetball atau lapangan basket indoor?
Saya suka dua-dua nya. Tapi kalau harus milih, saya lebih suka latihan di lapangan indoor, karena lapangannya pasti lebih bagus dan saya bisa latihan menembak lebih baik di lapangan indoor. Tetapi saya juga suka bermain di lapangan outdoor, karena energi nya beda, dan lebih seru.

Kita akan berbicara sedikit mengenai karir akting anda. Bagaimana anda melihat diri anda di dalam industri film saat ini?
Menurut saya, situasi dan keadaan saya sekarang sangat baik. Dengan hadirnya “Ball Don’t Lie”, saya sangat tertolong di dalam karir saya ke depan. Saya yakin orang-orang pasti akan suka film tersebut, banyak bagian mengenai streetball. Mungkin akan segera keluar tahun 2010 nanti.

Anda kan sudah sering keliling dunia, melakukan tur streetball. Negara-negara mana saja yang merupakan negara favorite anda?
Saya mencintai banyak negara, seperti Dubai, Australia, Japan, dan pastinya saya sangat mencintai Indonesia. Malah saya berharap di US, streetball dikembangkan seperti yang LA Lights lakukan saat ini di Indonesia.

Apa yang anda lihat pada diri anda di 3 - 5 tahun ke depan?
Saya akan mengembangkan karir saya di acting, dan juga mengembangkan training camp yang saya dirikan sendiri nantinya.

Apa yang anda lakukan di waktu senggang? Apakah anda punya kegemaran lain atau hobby lain?
Saya suka nonton film, dan juga suka mengikuti perkembangan gadget/electronic.

Apakah anda suka bermain olahraga lain selain basketball?
Sejujurnya tidak, tapi saya sering lari/jogging saja.

Jadi ini kedua kali nya anda datang ke Indonesia kan? Bagaimana menurut anda untuk dapat hadir lagi di acara LA Lights Streetball ini?
Saya sangat mencintai Indonesia. Ini kedua kali nya saya kesini, dan saya merasa sangat nyaman.

Bagaimana persiapan anda untuk pertandingan besok (31 October 2009)? Apa yang akan anda tunjukkan buat kita di sini?
Sejujurnya, saya hanya mempersiapkan mental saya saja, dan memberikan yang terbaik nanti nya. Secara fisik, saya hanya melakukan latihan shoot seperti tadi sore. Karena ketika kamu lagi keluar (negeri) seperti saat ini, kamu tidak punya banyak waktu untuk latihan ini itu. Jadi harus selalu siap setiap waktu.

Setelah Indonesia, apa selanjutnya?
Setelah Indonesia, saya ada turnamen kecil di US, dan bulan Desember saya ada basketball camp di Hawaii. Tahun depan, saya akan tour bersama tim “BALL UP”, saya sangat excited mengenai itu. Dan juga, di bulan November nanti, akan ada aplikasi I-Phone mengenai cara-cara ball handling yang baik. Saya yang membuatnya, kamu harus mencoba nya. Tunggu saja!

Pertanyaan terakhir, banyak streetballer di Indonesia berpikir bahwa streetball itu hanya pertandingan yang penuh dengan trik-trik, gerakan-gerakan freestyle yang mungkin sering kali terlihat double dribble dan sebagainya, sehingga seringkali streetball di sini hanya dipandang sebelah mata oleh pemain basket konvensional pada umumnya. Dari perspektive anda, bagaimana menurut anda mengenai hal ini? Adakah sedikit nasihat yang ingin anda berikan untuk streetballer-streetballer di sini?
Ok, saya akan bilang begini, seluruh fans streetball di luar US, hamper semua nya, hanya pernah melihat yang namanya “Mix Tape” dan melihat “highlights”. Jadi yang mereka lihat hanya trik-trik saja. Mereka tidak menyadari bahwa hampir semua pemain-pemain tersebut sebenarnya pemain basket konvensional, dan memiliki basik serta fundamental basket yang sangat baik. Jadi untuk setiap orang yang bilang bahwa streetball itu hanya penuh dengan gerakan-gerakan badut dan sebagainya, pastinya mereka bukan lagi membicarakan saya kan? Ha ha ha … Mereka mungkin membicarakan beberapa orang yang hanya terpaku pada trik-trik saja, dan bukan fundamental nya. Streetball is basketball, dan intinya tetap sama, yaitu “get a bucket”! Banyak pemain saya lihat hanya melakukan trik, dan mereka lupa untuk mencetak angka, what’s the point with that? Saya juga suka melakukan trik ini dan itu, tetapi itu hanya untuk membuat penonton heboh, karena pada inti nya, saya akan mencetak angka sebanyak mungkin. Saat ini memang banyak sekali trik-trik yang baru-baru, tetapi seharus nya kita semua kembali lagi ke streetball jaman dulu dimana kita bermain basket beneran. It’s a real game!

Ok, satu bonus pertanyaan terakhir, just for fun! Golden Child vs. T-Dub. Dunk Contest. Siapa yang menang?
Sebenarnya, saya tidak tahu. Saya sudah lama tidak melihat mereka dunk. Kita harus melihatnya bersama-sama besok, dan menilai nya dari situ.



Narasumber:www.la-streetball.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar